Ini Sosok Fredy Pratama, Gembong Narkoba Internasional Ternyata dari Kalimantan Selatan

Reporter : kaltengdaily
Editor : kaltengdaily
Rabu, 13 September 2023 14:23WIB
Fredy Pratama, gembong narkoba internasional kelahiran Kalimantan Selatan

Sosok Fredy Pratama, bos narkoba terbesar se-Asia Tenggara tengah menjadi sorotan.

Usai polisi menangkap 884 orang tersangka yang terafiliasi bandar narkoba kelas kakap jaringan internasional, Fredy Pratama.

Namun hingga kini, Fredy Pratama otak dari peredaran narkoba yang beroperasi di Indonesia, Thailand, dan Malaysia, tak kunjung berhasil ditangkap.

Sosok Fredy Pratama memiliki banyak nama samaran yakni Miming, The Secret, Cassanova, Mojopahit, dan Airbag ini.

Diketahui, Fredy adalah orang Indonesia yang berasal dari Kalimantan Selatan, begitu pun keluarganya.

Adapun Fredy telah menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang) sejak tahun 2014.

Namun hingga kini sosoknya masih menjadi buruan kepolisian.

Ia diketahui menggunakan segala cara, termasuk mengubah identitas hingga penampilan.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menggelar konferensi pers terkait pengungkapan sindikat bandar besar narkoba jaringan Internasional, Fredy Pratama di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Bahkan ia juga diduga telah mengubah dirinya melalui operasi plastik.

“Ya ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita enggak tahu, dia mengubah identitas diri,” ujar Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mukti Juharsa, Selasa (12/9/2023). Diketahui, Fredy saat ini berusia 38 tahun.

Disisi lain, menurut Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, Fredy saat ini berada di Thailand.”1 orang masih DPO di Thailand Fredy Pratama alias Miming, Casanova, The Secret, Cassanova, Mojopahit, Airbag,” ujar Wahyu.

Dalam hal ini, kata Wahyu, juga diketahui bahwa Fredy Pratama alias Miming mengendalikan peredaran narkotika di Indonesia dari Thailand. “Yang bersangkutan kendalikan peredaran narkoba di Indonesia dari Thailand,” pungkas Wahyu.

884 Terafiliasi Fredy Ditangkap

Adapun Polri telah menangkap 884 orang tersangka yang terafiliasi bandar narkoba kelas kakap jaringan internasional, Fredy Pratama.

Wahyu menyebut pengungkapan ini merupakan periode penangkapan pada 2020-2023.

“Jumlah tersangka pada periode 2020 sampai dengan 2023 adalah sebanyak 884 tersangka,” kata Wahyu dalam konferensi pers di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Selasa (12/9/2023).

Sementara itu, Wahyu mengatakan dalam periode yang sama, pihaknya juga sudah menyita 10,2 ton sabu milik gembong besar tersebut.

“Tahun 2020-2023 ada 408 laporan polisi dan total barang bukti yang disita sebanyak 10,2 ton sabu yang terafiliasi dengan kelompok Fredy Pratama ini,” ucapnya.

“Sementara untuk barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 116.346 butir,” sambungnya.

Jika dikonversikan menjadi uang, maka dari barang bukti sabu senilai Rp10,2 triliun sedangkan ekstasi senilai Rp63,99 miliar. ***

Kategori Terkait

Author Post

Terpopuler

iklan02
iklan02

Pilihan

Terkini

EKONOMI BISNIS

Mentan Andi Amran Sulaiman Apresiasi Pemprov Kalteng Dukung Kemajuan Pembangunan Sektor Pertanian

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pimpin Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Sosialisasi Instruksi…