Hingga Agustus 2025, Tercatat 77 Kejadian Karhutla di Palangka Raya

Reporter :
Editor :
Jumat, 8 Agustus 2025 15:29WIB
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, melakukan pemadaman lahan yang terbakar.

Sepanjang 2025, tercatat sebanyak 77 kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) terjadi di wilayah Kota Palangka Raya.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, total luas hutan dan lahan yang terdampak mencapai 23,30 hektare dan tersebar di sejumlah kecamatan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Fauzi menyampaikan bahwa Kecamatan Jekan Raya menjadi wilayah dengan jumlah kejadian karhutla terbanyak, yakni 47 kasus dengan total luas lahan terbakar mencapai 8,43 hektare.

Selanjutnya, Kecamatan Sebangau dengan 23 kejadian karhutla dengan luas lahan terbakar mencapai 7,84 hektare.

“Angka ini menjadikan Sebangau sebagai wilayah kedua paling terdampak setelah Jekan Raya, baik dari sisi jumlah kejadian maupun luasan lahan yang terbakar,” ucapnya, Kamis (7/8/2025).

Di Kecamatan Pahandut lanjutnya, tercatat terjadi empat kejadian karhutla dengan total luas lahan terbakar 3,68 hektare. Sementara di Kecamatan Bukit Batu, terjadi tiga kejadian dengan luas lahan terdampak sebesar 3,35 hektare. Adapun Kecamatan Rakumpit menjadi satu-satunya wilayah yang nihil kejadian karhutla sepanjang tahun ini.

“Angka ini menunjukkan bahwa kebakaran hutan dan lahan masih menjadi ancaman serius yang perlu ditangani dengan koordinasi lintas sektor serta peran aktif masyarakat,” tambah Fauzi.

Fauzi menuturkan BPBD Kota Palangka Raya terus mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan, terutama di musim kemarau.

“Edukasi dan sosialisasi kepada warga terus dilakukan, terutama di wilayah-wilayah yang rawan karhutla, guna menekan jumlah kejadian serupa di kemudian hari,”tuturnya.

Fauzi mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan titik api atau potensi kebakaran lahan kepada pusat informasi BPBD Palangka Raya di nomor 0822-5588-2532.

Didominasi Lahan Kosong

Lebih lanjut dikemukakan, dari 77 kasus karhutla yang tercatat saat ini, mayoritas terjadi di lahan kosong dengan kondisi lahan yang kering sehingga potensi kebakaran sangat mungkin terjadi.

Kondisi lahan di Kota Palangka Raya yang mayoritas berupa lahan gambut menjadikan wilayah ini sangat rentan terhadap kebakaran.

Tekstur lahan yang kering, ditambah musim kemarau dan tiupan angin yang kencang, memperbesar potensi api menjalar dengan cepat dan meluas.

Selain faktor alam, Heri juga menyoroti adanya oknum yang membuka lahan secara sembarangan dan tanpa sengaja menyebabkan kebakaran besar.

“Kadang niatnya hanya membuka sebagian, tapi karena tiupan angin, api meluas ke lahan lain,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi hal ini, BPBD Kota Palangka Raya mengandalkan teknologi melalui aplikasi Perisai yang memungkinkan deteksi titik kekeringan lahan secara real-time.

“Selain itu Kami telah membentuk posko tim reaksi cepat (TRC) dan melibatkan relawan di 30 kelurahan untuk melakukan patroli dan pemantauan langsung. Enam kelurahan bahkan bergabung langsung di bawah koordinasi Posko Komando Provinsi Kalimantan Tengah,” tambah Heri.

Heri juga mengimbau kepada seluruh kelurahan agar aktif memantau wilayah masing-masing dan melakukan pembasahan lahan apabila tingkat kekeringan tinggi terdeteksi.

Sebagai bentuk upaya pencegahan yang lebih luas, Heri mengimbau seluruh masyarakat Kota Palangka Raya untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, terutama di musim kemarau.

“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya karhutla. Mari bersama-sama menjaga lingkungan kita. Cegah sebelum terjadi. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci utama untuk menekan kasus karhutla di daerah ini,” katanya. ***

Kategori Terkait

Author Post

Terpopuler

iklan02
iklan02

Pilihan

Terkini

EKONOMI BISNIS

Musyawarah Komwil V APEKSI Regional Kalimantan, Tekankan Peran Strategis Kota-Kota Kalimantan

Musyawarah Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Regional Kalimantan Tahun 2025…