Bumitama Berdaya Desa Sejahtera, Jejak Kemajuan Desa

Reporter :
Editor :
Kamis, 30 Oktober 2025 06:36WIB
Bumitama telah mengalokasikan sebesar Rp500 Juta di Kotawaringin Timur dan Rp 120 Juta di Kotawaringin Barat untuk perbaikan infrastruktur umum, melalui dukungan alat berat maupun pengerasan jalan.

Berbagai faktor, mulai dari alam hingga frekuensi lalu lintas kerap merusak lapisan jalanan sehingga menimbulkan permasalahan lainnya lagi. Tapi dari jalan yang rusak itu, muncul satu kisah baru. Ini kisah Bumitama Berdaya Desa Sejahtera, dimana salah satu arahnya untuk memfasilitasiroda pembangunan Desa.

Promosi pariwisata Borneo

Di Kalimantan Barat, misalnya, Bumitama bersama pemerintah daerah membenahi jalan dan jembatan yang selama ini jadi ‘titik lemah’ desa-desa sekitar. Dalam enam bulan pertama 2025, telah diperbaiki jalan sepanjang 133 km, 15 unit jembatan, dan pengerasan jalan dengan tanah laterit sejauh 21 km. Semua ini diharapkan berdampak langsung ke 19 desa di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Cerita lainnya juga terdengar di Kalimantan Tengah, khususnya di kabupaten Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat. Dalam hal ini, Bumitama telah mengalokasikan sebesar Rp500 Juta di Kotawaringin Timur dan Rp 120 Juta di Kotawaringin Barat untuk perbaikan infrastruktur umum, melalui dukungan alat berat maupun pengerasan jalan

Perlengkapan sekolah

Bagi sebagian orang, anggaran tersebut mungkin bukan angka besar. Tapi di lapangan, itu cukup untuk membuka peluang ekonomi dan mobilitas warga yang sebelumnya terhambat.

Yang menarik, transformasi itu tidak lahir dari pendekatan sepihak. Alih-alih membawa solusi instan dari balik meja kantor, Bumitama memulai langkahnya dengan mendengar. Setiap inisiatif pembangunan dimulai dari musyawarah desa, forum terbuka yang memberi ruang bagi suara masyarakat. Perusahaan tidak bertindak sebagai penyedia jawaban, tetapi sebagai mitra yang siap bekerja bersama warga.



Bumitama mengalokasikan sebesar Rp500 Juta di Kotawaringin Timur dan Rp 120 Juta di Kotawaringin Barat untuk perbaikan infrastruktur umum, melalui dukungan alat berat maupun pengerasan jalan.

Promosi pariwisata Borneo

Hal ini diakui langsung oleh Abdur Rasyid, Kepala Desa Pantai Harapan di Kecamatan Cempaga Hulu. Ia menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Bumitama terasa sangat inklusif. “Kami tidak hanya dibantu, tapi juga dilibatkan. Dari beberapa jalan yang sedang diperbaiki, Bumitama juga memberikan bantuan alat berat. Ini yang membuat kami jadi nggak merasa sendiri, BGA siap bantu bahkan sebelum kami ‘teriak’ untuk kebutuhan ini,” ungkapnya.

Prinsip keterlibatan aktif ini sejalan dengan komitmen Bumitama dalam menjalankan pendekatan ESG serta kepatuhan terhadap standar RSPO. Dalam kerangka ini, kehadiran masyarakat bukan sekadar pelengkap, melainkan pusat dari setiap proses. Karena membangun desa sejatinya bukan tentang seberapa besar nominal anggaran, tetapi seberapa dalam partisipasi warga, terutama peran para local champion yaitu tokoh-tokoh lokal yang menjadi penggerak perubahan

Wisata budaya Dayak

Kisah nyata lainnya datang dari Desa Sei Ubar Mandiri. Kepala Desa Andreka Setiadi menceritakan bahwa wilayahnya telah menerima bantuan alat berat sebanyak empat kali, termasuk excavator dan grader, untuk membuka akses vital menuju desa.

“Bantuan ini terasa manfaatnya buat warga. Dulu jalan rusak bikin banyak kegiatan terhambat. Sekarang, urusan jadi lebih gampang—mulai dari usaha kecil-kecilan sampai kegiatan warga sehari-hari. Warga juga jadi makin semangat ngebangun desa bareng-bareng,” ujar Andreka.

Namun, pembangunan fisik hanyalah awal dari perubahan yang lebih besar. Seperti terlihat di Desa Pelantaran, perbaikan infrastruktur yang dilakukan pada Januari 2025 sempat memberi harapan, namun kerusakan kembali terjadi karena faktor cuaca dan padatnya lalu lintas.

“Dua titik jalan rusak Januari lalu sudah diperbaiki. Bumitama melalui PT WNL selalu mendukung kemajuan masyarakat dan sudah sering membantu perbaikan jalan, namun karena hujan dan kendaraan bermuatan berat, jalan cepat rusak,” jelas seorang perwakilan desa.

Armada angkutan kelapa sawit dan kebun sawit PT BGA Group

Menjawab tantangan tersebut, Bumitama tidak berhenti pada solusi sementara. Memasuki semester kedua 2025, perusahaan mulai menyusun langkah yang lebih menyeluruh. Fokusnya bukan hanya pada konektivitas fisik, melainkan juga pada peningkatan kesejahteraan ekonomi warga desa.

Pendekatannya mencakup pemberdayaan local champion, pendampingan usaha produktif, hingga pengembangan ekosistem ekonomi desa yang berkelanjutan. Dengan desain program jangka panjang, Bumitama menempatkan kebutuhan riil warga sebagai titik tolak dari setiap intervensi. Ini bukan sekadar proyek sosial, melainkan upaya membangun fondasi kemandirian.

Pada akhirnya, kisah ini menunjukkan suatu perusahaan kelapa sawit bisa memiliki peran signifikan dalam membangun desa, bukan lewat janji, tapi melalui aksi nyata. Jalan-jalan yang dibangun tak sekadar terdiri dari batu dan aspal; mereka adalah jalur yang menghubungkan manusia, membuka akses terhadap peluang, dan menumbuhkan harapan yang dulu mungkin terasa jauh dari jangkauan. ***

Kategori Terkait

Author Post

Terpopuler

iklan02
iklan02

Pilihan

Terkini

EKONOMI BISNIS

Pengendali Emiten Sawit (NSSS) Diam-Diam Tambah Saham Rp248 Miliar

Pengendali PT Nusantara Sawit Sejahtera (NSSS), PT Samuel Tumbuh Bersama membeli 662 juta (2,78%) saham…