Pemerintah melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten (Kemenag) Barito Selatan (Barsel) menetapkan kadar zakat fitrah 1444 Hijriyah Tahun 2023, yakni makanan pokok dengan kadar 3,5 liter atau setara dengan 2,8 kilogram, dan fidyah satu muk setara tujuh ons makanan pokok.
Kepala Kemenag Barsel Arbaja mengatakan, zakat fitrah yang diuangkan dapat mengikuti daftar jenis beras yang dikonsumsi masing-masing masyarakat dalam sehari-harinya.
“Untuk beras padi wangi, mayang usang, mayang pulut, mayang super, dan mayang serta sejenisnya kalau diuangkan sebesar Rp78 ribu per jiwa,” kata Arbaja, beberapa hari lalu.
Dikatakannya, kadar zakat fitrah jenis beras talon, mutiara, Siam madu dan sejenisnya apabila diuangkan sebesar Rp60 ribu per jiwa. Untuk kadar zakat fitrah jenis beras siam unus, JDR, siam, maknyus, sariwangi, Thailand dan sejenisnya bila diuangkan sebesar Rp48 ribu.
Sedangkan kadar zakat fitrah beras jenis ampa super, siam banjar, lantik, cehirang, ampari dan sejenisnya apabila diuangkan sebesar Rp35 ribu per jiwa.
Untuk kadar zakat fitrah yang telah ditetapkan ini, ijtihadnya diambil dari harga tertinggi dalam setiap jenis makanan pokok dan apabila dalam hitungannya ganjil, maka akan dibulatkan ke atasnya, hal itu agar ukuran zakat fitrahnya memenuhi dan apabila lebih ada nilai shadaqahnya.
Penetapan kadar zakat fitrah tersebut lanjut Arbaja, berdasarkan hasil rapat kordinasi pihaknya bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Barito Selatan, Pimpinan Daerah Majelis Ulama Indonesia, Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, penyelenggara zakat dan wakaf serta Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Dusun Selatan.
Sesuai hasil rapat kordinasi itu, diharapkan kepada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di wilayah setempat agar dapat melaporkan pengelolaan zakat, infak dan shadaqah ke Kemenag Barsel maupun Kemenag Pemrov Kalteng. ***












