Kalteng Masuk 10 Provinsi dengan Tingkat Inflasi Terendah

Reporter : kaltengdaily
Editor : kaltengdaily
Senin, 7 Oktober 2024 20:23WIB
Staf Ahli (Sahli) Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengikuti Rakor secara Virtual di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, pada Senin (7/10/2024)

Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi digelar secara hybrid langsung dari Aula Sasana Bhakti Praja. Staf Ahli (Sahli) Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko mengikuti rakor secara Virtual di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, pada Senin (7/10/2024)

Tamsi Tohir Plt. Sekjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) saat membuka Rakor mengatakan bahwa pada Minggu pértama Bulan Oktober 2024 semakin banyak kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga untuk berbagai komoditas antara lain Bawang Merah dan Cabai Rawit.

“Minggu lalu 180 Kabupaten/Kota, sedangkan minggu ini 247 Kabupaten/Kota, untuk komoditasnya Bawang Merah dan Cabai Rawit,” tuturnya.

Beberapa Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan harga tersebut sangat random/acak, Karena Kabupaten/Kota yang berdekatan tidak mengalami kenaikan harga.

“Itu artinya terjadi di internal kabupaten/kota tersebut. Kami berharap kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH segera introspeksi dan jangan sampai minggu depan tercatat terjadi kenaikan harga lagi, sebab jika masih tercatat artinya tidak ada upaya yang dilakukan sama sekali,” katanya.

Sementara itu Pudji Ismartini, Deputi Badan Pusat Statistik (BPS) dalam paparannya menyebutkan tingkat deflasi komponen harga mengalami pergolakan pada Bulan September 2024 tahun ini adalah deflasi terdalam jika dibandingkan pada Bulan September tahun 2022-2023 lalu, dengan tingkat deflasi sebesar 2,81%.

“Pola yang sama terjadi pada bahan makanan. Pada September 2024 deflasi sebesar 1,93%. Sedangkan komponen energi pada September 2024 juga mengalami deflasi sebesar 0,30% dipicu penurunan harga BBM nonsubsidi,” Ujarnya.

Lebih lanjut Pudji menambahkan bahwa secara nasional, jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu pertama Oktober 2024 lebih banyak dibandingkan Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH.

“Harga bawang merah sampai dengan minggu pertama Oktober 2024 naik sebesar 5,50 % dibandingkan September 2024, sementara harga minyak goreng sampai dengan minggu pertama Oktober 2024 naik sebesar 0,36%. Sedangkan harga telur ayam sampai dengan minggu pertama Oktober 2024 naik sebesar 0,53% dibandingkan September 2024, dan harga cabai rawit sampai dengan minggu pertama Oktober 2024 turun sebesar 3,24% dibanding September 2024,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan Presiden memberikan apresiasi tinggi karena inflasi di angka 1,84% (y-o-y) dan inflasi m-t-m mengalami deflasi 0,12%.

“Ini adalah angka terendah sepanjang kita rakor selama dua tahun ini, dan menjadi terendah semenjak Indonesia merdeka,” katanya. ***

Ia menjelaskan, sepuluh provinsi yang inflasinya tertinggi pada bulan September 2024 berada di Papua Pegunungan, Papua Tengah, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua Barat, Gorontalo, Bali, Papua Barat Daya, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Timur.

“Sedangkan sepuluh provinsi yang inflasinya terendah pada bulan September 2024 yaitu Bangka Belitung, Papua, Sulawesi Tenggara, NTT, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Bengkulu, dan Aceh,” pungkasnya. ***

Kategori Terkait

Author Post

Terpopuler

iklan02
iklan02

Pilihan

Terkini

EKONOMI BISNIS

KPK Geledah Rumah Gubernur Kalbar Ria Norsan

Rumah dinas hingga rumah pribadi Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan, digeledah oleh tim penyidik…