Kontingen Barito Utara Tampilkan Legenda Tiung Gomba pada Karnaval Budaya FBIM 2023

Reporter : kaltengdaily
Editor : kaltengdaily
Kamis, 25 Mei 2023 10:06WIB
Penampilan kontingen Kabupaten Barito Utara

Kontingen Kabupaten Barito Utara ikut memeriahkan Karnaval Budaya pada Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2023 dengan tema “The Beauty of Diversity”, bertempat di Jl. Yos Sudarso Palangka Raya, Rabu (24/5/2023).

Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) merupakan salah satu festival budaya yang paling ditunggu di Indonesia terkhususnya Kalimantan Tengah. Festival Budaya Isen Mulang atau yang secara harfiah berarti “Pantang Mundur” digelar sejak tanggal 22 – 27 Mei 2023 di Palangka Raya, Kalimantan Tengah dan FBIM ini adalah salah satu rangkaian memperingati Hari Jadi ke-66 Provinsi Kalimantan Tengah. FBIM bertujuan untuk memperkenalkan kembali keanekaragaman budaya Kalimantan Tengah, salah satunya melalui karnaval budaya yang sangat menarik dari berbagai daerah. 

Rombongan kontigen karnaval Kabupaten Barito Utara diketuai Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Barito Utara Annisa Cahyawati. 

Kabupaten Barito Utara menampilkan Legenda Tiung Gomba, yakni legenda yang sangat melekat di kalangan masyarakat Barito Utara, dimana legenda ini menceritakan kisah seorang putri cantik nan molek bernama Ayang Sari dari Raja bernama Tiung Gomba yang diambil dari buaya putih ghaib penghuni sungai pedalaman Barito Utara, tepatnya di Desa Lemo di kaki Gunung Pararawen Kecamatan Teweh Tengah. 

Peristiwa ini terjadi dikarenakan kecerobohan Tiung Gomba sendiri yang berjanji jika kelak mempunyai anak perempuan akan diberikan kepada buaya putih karena Tiung Gomba menginginkan anak laki-laki. 

Singkat cerita Tiung Gomba dikaruniai anak perempuan yang bernama Putri Ayang Sari dan buaya putih itu pun menagih janjinya. Untuk memberikan keamanan, sang Raja mengajak putri dan keluarganya berpindah tempat ke daerah yang lebih tinggi di Gunung pararawen. Namun sang buaya terus berusaha dan pada akhirnya berhasil mengambil sang putri melalui lubang yang buat dari tepian Sungai Barito sampai ke puncak Gunung Pararawen. Bekas lubang tersebut oleh masyarakat setempat dinamakan Sumur Ayang, dan menjadi salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Barito Utara. ***

Kategori Terkait

Author Post

Terpopuler

iklan02
iklan02

Pilihan

Terkini

EKONOMI BISNIS

Polres Kotim Tangkap Pelaku Asusila, Berikan Kepastian Hukum dan Rasa Keadilan

Kepolisian Resort Kotawaringin Timur berhasil mengungkap dan menangkap pelaku kasus asusila yang menimpa seorang anak…