Banjir yang melanda Kota Palangka Raya belakangan ini diakibatkan oleh banjir kiriman dari daerah hulu ditambah tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur Kota Palangka Raya beberapa hari belakangan.

Hal ini dikatakan Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani saat meninjau posko pengungsian korban banjir bersama Danramil 1016-01 Pahandut, Camat Pahandut, Lurah dan UPT Puskesmas Pahandut di Gedung KNPI, Kota Palangka Raya, Jumat (18/11/2022).

Berdasarkan data saat ini untuk warga yang terdampak banjir berjumlah 8.543 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga (KK) 2.388 dan 1.733 rumah terendam.

Dikatakan Emi, saat ini belum ada penambahan pengungsi lagi disebabkan sebagian warga tidak ingin meninggalkan rumahnya. Sebagian dari mereka bahkan telah membuat tempat tidur yang agak tinggi untuk menghindari banjir.

“Apabila situasi banjir sudah semakin parah dan membahayakan warga, maka kita akan memaksa warga mengungsi terutama bagi lanjut usia, orang sakit serta anak-anak. Karena kami tidak menginginkan adanya korban jiwa,” ucapnya.

Pemko Palangka Raya sudah menyediakan tempat-tempat pengungsian atau penampungan bagi warga masyarakat yang terdampak banjir dan juga posko evakuasi termasuk layanan kesehatan dan dapur umum.

Untuk posko pengungsian lajut Emi, saat ini sudah disiapkan di Jalan Arut, KNPI Kota Palangka Raya, Jalan Pelatuk, Depan PDAM Jalan Ahmad Yani dan saat ini juga sedang dipersiapkan di Jalan Kalimantan serta di Kelurahan Marang.

Pemerintah Kota Palangka Raya telah bergerak cepat dalam penanganan banjir ini mulai dari evakuasi, penampungan, logistik dapur umum ditambah pengecekan kesehatan bagi warga terdampak banjir serta menyiagakan beberapa rumah sakit apabila ada warga yang perlu penanganan khusus. ***