Perayaan Paskah, Tradisi Ziarah Makam dan Ibadah Jumat Agung Khidmat

Reporter : kaltengdaily
Editor : kaltengdaily
Sabtu, 8 April 2023 13:20WIB
Ziarah kubur Paskah di TPU Km 12 Palangka Raya

Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen Km 2,5 dan Km 12 Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya, tampak dipadati peziarah umat Kristiani, pada Jumat (7/4/2023) sore,.

Terlihat rombongan warga silih berganti memasuki area makam. Nampak pula antrean Kegiatan ziarah itu sudah merupakan tradisi di Kota Palangka Raya yang dilakukan umat Kristiani setiap peringatan Paskah.

Membersihkan pusara sanak saudara atau kerabat, sekaligus memanjatkan doa di makam, sudah merupakan kebiasaan sejak dahulunya. Terutama pada saat menyambut perayaan Paskah.

Ziarah tersebut biasanya dilakukan umat Kristiani usai melaksanakan ibadah Jumat Agung, yakni dimulai dari hari Jumat sampai hari Minggu.

“Kalau dulu di malam Paskah (malam Minggu) biasanya banyak umat Kristiani bermalam di makam, dan di Minggu paginya dilaksanakan ibadah Paskah di area pemakaman,” kata Cici saat dibincangi di TPU Kristen Km 12 Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya.

Kebiasaan ziarah tersebut dilakukan sebagai kegiatan rohani umat Kristiani yang percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, dan pada hari yang ketiga, bangkit dari antara orang mati.

Ibadah Jumat Agung Khidmat

Pelaksanaan ibadah Jumat Agung memperingati hari kematian Yesus Kristus di sejumlah gereja di Kota Palangka Raya,  Jumat (7/4/2023) pagi, berlangsung aman dan khidmat.

Di Gereja Pangarinah Jalan Teuku Umar, Kelurahan Menteng, Palangka Raya, pelaksanaan ibadah Jumat Agung di gereja ini dilakukan dua sesi, yakni sesi I Pukul 06.00 WIB dan sesi II Pukul 09.00 WIB.

Terlihat dalam pelaksanaan ibadah Jumat Agung yang dirangkai dengan Perjamuan Kudus di gereja tersebut dipenuhi umat Kristiani tua, muda dan anak-anak.

Banyaknya umat Kristiani yang mengikuti ibadah sudah diantisipasi oleh panitia gereja, dimana telah menyiapkan tenda karena ruangan di dalam gereja sudah dipenuhi para jemaat.

Pendeta Derrnawisata J Baen dalam khutbah Jumat Agung pada kesempatan itu mengetengahkan tentang pengorbanan Yesus untuk menang.

“Pemberitaan Firman Yohanes 19 : 16b -27 , dimana Yesus Kristus di salibkan, hingga mati di kayu salib. Ini dimaknai sebagai perjalanan hidup bahwa kasih Allah selalu menyertai kita,” ungkap Derrnawisata.

Karena itu ucap dia, umat Kristiani harus berterimakasih kepada Yesus yang telah menebus dosa. Maka sepatutnya semua umat Kristiani menjadi hamba Tuhan Yesus, karena Yesus menebus dosa manusia. Ia menderita untuk kemenangan umat Kristiani.

“Kasih pengorbanan Yesus harus diperingati dalam perjamuan kudus, sebagai peringatan pengorbanan kepada kita umatnya,” papar Pendeta Derrnawisata. ***

Kategori Terkait

Author Post

Terpopuler

iklan02
iklan02

Pilihan

Terkini

EKONOMI BISNIS

Polda Kalteng Tangkap Otak Penjarahan Sawit di PT AKPL

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Tengah, berhasil meringkus otak pelaku penjarahan tandan buah segar…