Reaksi Krisis Anak Terhadap Bencana Banjir Harus Ditangani, Agar Tidak Berkembang Menjadi Gangguan Psikologis

Reporter : kaltengdaily
Editor : kaltengdaily
Rabu, 26 Oktober 2022 14:05WIB
Kepala Dinas P3APPKB Kalteng Linae Victoria Aden

Bencana banjir yang sedang melanda beberapa wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah berdampak tidak hanya kepada orang dewasa saja namun juga perempuan dan anak.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah membentuk tim untuk melakukan Dukungan Psikologis Awal (DPA) pada korban banjir termasuk anak-anak. 

Untuk itu Dinas P3APPKB mengirim tim DPA ke Kabupaten Kotawaringin Barat untuk melakukan dukungan psikologis, khususnya bagi anak-anak terdampak banjir. Kegiatan ini dilaksanakan di posko GOR Kumpai Batu, Puskesmas Palingkau dan Mendawai Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat, Selasa (25/10/2022)

Kepala Dinas P3APPKB Linae Victoria Aden mengatakan penanganan dampak banjir khususnya reaksi krisis pada anak sangat penting, karena respon psikis terhadap situasi yang dialaminya bisa berdampak gangguan psikologis dan traumatik. 

“Bencana banjir merupakan salah satu kategori situasi krisis yang umumnya akan memunculkan reaksi krisis pada setiap orang. Reaksi krisis atas situasi krisis pada setiap orang dapat berbeda-beda misalnya rasa cemas, khawatir, stres, munculnya keluhan fisik, dan lain-lain. Jika tidak teratasi dengan baik, maka reaksi krisis secara psikologis berpotensi berkembang menjadi gangguan psikologis berat lainnya,” ungkap Ina. 

Tambahnya, pemberian Dukungan Psikologis Awal (DPA) pada korban bencana akan sangat membantu untuk menghindari dampak psikologis yang lebih berat. 

DPA merupakan serangkaian keterampilan yang  bertujuan untuk mengurangi dampak negatif stres dan sebagai upaya untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan  mental yang lebih buruk yang disebabkan oleh  bencana atau situasi krisis. 

Lebih lanjut Ina berharap dengan adanya kegiatan DPA dapat membantu mencegah dampak psikologis yang lebih berat terutama bagi perempuan dan anak-anak pasca bencana banjir.

“Tim telah dibekali berbagai metode pendekatan dalam memberikan dukungan psikologis, bukan hanya bermain dan bercerita tentunya, tetapi bagaimana anak dibawa ke dalam susana riang, sambil diberi cara memahami gejala alam sekitarnya dengan metode cara pemahaman sesuai usianya, sehingga ada pemahaman dasar anak, bahwa bencana kapan saja bisa terjadi dengan berbagai dampak yang akan timbul,” pungkasnya. 

Tim DPA Provinsi dipimpin Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Kualitas Keluarga Dinas P3APPKB Evangelis, beserta empat anggota yang terdiri dari psikolog klinis dan UPT PPA. Kegiatan tersebut juga bersinergi dengan Forum Anak Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Selain kegiatan DPA, Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah juga telah melakukan bimbingan pelaksanaan DPA bagi seluruh Dinas P3APPKB dan UPT PPA di Kabupaten / kota se Kalimantan Tengah sebagai bekal bagi kabupaten/kota setempat dalam memberikan respon cepat dengan memberikan pendampingan pada korban banjir melalui pemberian DPA khususnya bagi perempuan dan anak yang terdampak. ***

Kategori Terkait

Author Post

Terpopuler

iklan02
iklan02

Pilihan

Terkini

EKONOMI BISNIS

Bawaslu Kalteng Tak Temukan Bukti AGI-SAJA Lakukan Pelanggaran

Ketua Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kalimantan Tengah (Bawaslu Kalteng), Satriadi mengatakan, pihaknya tidak menemukan bukti…