Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bersinergi dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) melaksanakan penandatanganan MoU atau Nota Kesepahaman terkait peningkatan bantuan pengamanan, pencegahan, dan penanganan konflik sosial serta penegakan hukum di lingkungan kerja anggota GAPKI.
Penandatangan perjanjian kerjasama tersebut, ditaken langsung oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs. Djoko Poerwanto, bersama Ketua GAPKI Prov. Kalteng Syaiful Panigoro, di Loby Mapolda Kalteng, Jl. Tjilik Riwut Km. 1, Kota Palangka Raya, Rabu (19/6/2024).
Hadir juga dalam kegiatan, Karoops Polda Kalteng Kombes Pol Dedi Wiratmo, S.IK., M.H. dan sejumlah pejabat utama Polda, serta dihadiri sejumlah perwakilan anggota GAPKI Kalteng.
Kapolda Kalteng melalui Kabidhumas Kombes Pol Erlan Munaji, S.IK., M.Si. mengatakan bahwa penandatangan ini merupakan suatu bentuk usaha untuk mencapai tujuan bersama menjadi lebih baik, dan nantinya akan ditindaklanjuti dengan suatu pedoman kerja yang tegas.
“Dengan perjanjian kerjasama ini diharapkan dapat tercipta komunikasi, informasi dan kolaborasi yang baik, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Lebih dalam, Erlan menyebut bahwa Kepolisian mempunyai tiga tugas pokok utama, diantaranya Harkamtibmas, penegakan hukum yang berkeadilan, serta sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
“Hal inilah yang diharapkan mampu mewujudkan kerjasama yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan bantuan pengamanan, pencegahan dan penanganan konflik sosial serta penegakan hukum di lingkungan kerja GAPKI,” ujarnya.
Ketua GAPKI Prov. Kalteng Syaiful Panigoro menjelaskan pada dasarnya pelaku usaha, khususnya anggota GAPKI dalam menjalankan usahanya taat mengikuti peraturan perundangan yang ada, sehingga kepastian hukum menjadi hal yang sangat penting.
“Untuk itu, kami menyambut baik Nota Kesepahaman yang ditandatangani hari ini, dan berharap kedepannya Polri bisa lebih menjamin kepastian dan keamanan berusaha, sekaligus mendorong terciptanya iklim industri kelapa sawit yang kondusif,” katanya. ***