- Saat ini total stok yang ada di Bulog mencapai 4.000 ton yang terdiri dari 3.500 ton beras medium untuk operasi pasar dan 500 ton beras premium.
- Pj Walikota lakukan peninjauan sebagai respon atas kenaikan harga beras di Kota Palangka Raya bahkan di beberapa daerah di Indonesia juga mengalami hal yang sama
Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Tengah memastikan stok beras yang ada dalam kategori aman mencukupi masyarakat hingga akhir tahun 2023. Saat ini total stok yang ada di Bulog mencapai 4.000 ton yang terdiri dari 3.500 ton beras medium untuk operasi pasar dan 500 ton beras premium.
Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalimantan Tengah Budi Cahyanto mengemukakan saat mendampingi Pj Walikota Palangka Raya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah dan Satgas Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya saat meninjau gudang Bulog di Jalan Cilik Riwut Km 7 Kota Palangka Raya, Selasa (10/10/2023).
Budi Cahyanto mengatakan saat ini total stok yang ada di Bulog mencapai 4.000 ton yang terdiri dari 3.500 ton beras medium untuk operasi pasar dan 500 ton beras premium.
“Dan ini potensinya terus bertambah, artinya 3.500 ton bukan angka yang pasti untuk kita pakai di akhir tahun dan potensinya bisa tambah lagi,” ucapnya.
Saat ini Bulog memiliki beberapa program untuk pengendalian harga yaitu Stabilitasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)/Operasi Pasar, bantuan pangan gratis untuk masyarakat dan kerjasama dengan Provinsi Kalteng untuk melakukan pengendalian lewat bantuan beras bersubsidi untuk pasar penyeimbang.
Dikatakanya selain beras pihaknya juga menyediakan minyak goreng, gula pasir, tepung terigu dan daging kerbau.
Untuk itu dirinya menekankan masyarakat tidak perlu panik menjelang akhir tahun terutama perayaan Natal dan Tahun baru semua stok masih aman untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Pj Wali Kota Tinjau Gudang Bulog
Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu meninjau Gudang beras bulog di Jalan Tjilik Riwut Km 7 Kota Palangka Raya, Selasa (10/10/2023)
Pj Walikota Palangka Raya, Hera Nugrahayu mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan inflasi di Wilayah Kota Palangka Raya.
“Saya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah dan tim Satgas Pangan melakukan peninjauan ini sebagai respon atas kenaikan harga beras di Kota Palangka Raya bahkan di beberapa daerah di Indonesia juga mengalami hal yang sama,” ucap Hera.
Hal ini terjadi antara lain karena cuaca buruk di beberapa wilayah yang menyebabkan petani gagal panen dan kendala teknis lainnya.
“Untuk wilayah Kota Palangka Raya memang sudah terdekteksi ada peningkatan namun kita sudah siaga untuk segera menstabilkan harga pasar dan kita ingin memastikan distribusi semua komoditi pangan itu lancar baik dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan maupun dari arah Kotawaringin Timur yang masuk ke Palangka Raya,” sambungnya.
Dikatakan Hera, saat ini infrastruktur jalan yang baik menjadi faktor penting yang mempengaruhi distribusi pangan yang berimbas kepada inflasi daerah. Terkait hal tersebut, kami percayakan kepada Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya untuk melakukan pengaturan di lakasi tersebut sehingga tidak ada penumpukan kendaraan. ***
