Upah Minimum Kota (UMK) Palangka Raya Tahun 2023 diusulkan naik 8,55 persen. UMK pada tahun 2022 senilai Rp2.972.541, maka tahun 2023, UMK akan menjadi Rp3.226.753 atau ada penambahan sebesar Rp254.211.
Hal tersebut tertuang dalam hasil rapat antara Dewan Pengupahan Daerah Kota dan Pemerintah Kota setempat, yang telah ditandatangani Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin akhir pekan kemarin.
Menurut Walikota, kenaikan upah tersebut merupakan solusi dari kenaikan bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi seluruh wilayah tanah air tak terkecuali Kota Palangka Raya.
Salah satu formula perhitungan kenaikan UMK di tahun 2023, dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi, sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No 18/2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023.
Formula penghitungan upah minimum 2023 mencakup beberapa hal, seperti variabel inflasi, pertumbuhan ekonomi dan variabel alfa. Variabel alfa merupakan kontribusi tenaga kerja pada pertumbuhan ekonomi yang bentuknya berupa suatu nilai tertentu dari rentang nilai yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat yaitu antara 0,10-0,30.
“Ini adalah tindak lanjut dari arahan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah dalam menyikapi kenaikan harga bahan pokok, dengan menaikkan UMK. Yang pasti kita lakukan penghitungan dengan menggunakan data nilai pertumbuhan ekonomi Kota Palangka Raya serta tingkat inflasi,” kata Fairid, Sabtu (3/12).
Kenaikan UMK tahun 2023 di Kota Palangka Raya, diungkapkannya masih akan diusulkan kepada Gubernur Kalimantan Tengah untuk dibahas sesuai mekanisme peraturan yang berlaku.
“Saya berharap dengan adanya usulan kenaikan UMK ini, para pekerja dapat meningkatkan kesejahteraan dalam taraf hidupnya dan lebih termotivasi dalam bekerja sehingga dapat berdampak pada perusahaan,” kata Fairid Naparin. ***
