Bagian 1
Booming-nya ekonomi di Pulau Kalimantan, khususnya ditopang oleh industri pertambangan, perkebunan dan migas, melahirkan sejumlah nama taipan yang memulai bisnis di pulau tersebut.
Dua nama yang semakin dekat di telinga publik adalah Hasnuryadi Sulaiman yang mewarisi bisnis yang dirintis ayahnya Abdussamad Sulaiman HB alias Haji Leman dan Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam.
Keduanya yang semula menjalankan bisnis secara privat, kini perlahan mulai membuka pintu bagi publik yang ingin berinvestasi dengan mengirimkan sejumlah perusahaan melakukan penawaran perdana agar bisa diperdagangkan di lantai bursa.
Hasnuryadi yang merupakan anggota DPR-RI dari Kalimantan Selatan, bersama anggota keluarga Haji Leman lain kini memiliki perusahaan pelayaran yang telah diperdagangkan publik sejak tahun lalu yakni Hasnur Internasional Shipping (HAIS).
HAIS saat ini memiliki dan mengoperasikan 12 set kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas angkut bervariasi mulai dari 7.500-10.000 ton. Tahun 2019 HIS mencapai total pengangkutan sebesar 6,8 juta MT kargo batu bara.
Ayah dari Hasnuryadi yakni Abdussamad Sulaiman yang akrab dipanggil Haji Leman mendirikan Hasnur Group pada pada 27 Agustus 1966 bersama dengan sang istri almarhumah Hajah Nurhayati.
Haji Leman meninggal dunia di Jakarta pada 14 Juni 2015 pada usia 67 tahun, sementara istri almarhum, Hj Siti Nurhayati juga berpulang pada Sabtu 2 Januari 2016 di Madinah saat menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Pasangan pengusaha sukses ini meninggalkan tujuh anak, tiga yang sering disorot publik yakni Jayanti Sari (Direktur Utama HIS, anak kedua), Hasnuryadi Sulaiman (pengusaha yang mengendalikan klub sepak bola PS Barito Putera, dan juga anggota DPR RI masa bakti 2019-2024 dan 2014-2019), dan bungsu Zainal Hadi yang banyak mengurus anak usaha Hasnur.
Haji Leman merintis usaha di bidang angkutan sungai sebagai cikal bakal berdirinya Hasnur Group pada 1966. Hasnur merupakan gabungan nama dari H. Abdussamad Sulaiman HB (HAS) dan sang istri Hj. Nurhayati (NUR).
Kegiatan usaha Hasnur Group yang dimulai dari angkutan sungai, galangan kapal, dan sektor kehutanan terus tumbuh dan berkembang ke berbagai sektor usaha antara lain pertambangan batu bara, jalan dan terminal khusus batu bara, dan agribisnis.
Lainnya yakni transportasi, pelayaran, konstruksi, klub sepakbola profesional, media massa, dan pendidikan sekolah olahraga.
Selain menjalankan bisnis usaha, Hasnur Group juga aktif dalam kegiatan sosial melalui Yayasan Hasnur Centre yang menaungi beberapa institusi pendidikan mulai dari pendidikan usia dini sampai dengan tingkat perguruan tinggi di Kalsel.
“Pada perjalanannya Hasnur Group melakukan restrukturisasi bisnis dan usahanya serta menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang modern dengan tetap mengedepankan nilai-nilai religi dan kearifan lokal,” tulis manajemen Hasnur dalam situsnya.
Dengan pengalaman lebih dari 50 tahun Hasnur Group saat ini memiliki enam Strategic Business Unit (SBU) yang saling terintegrasi yaitu kehutanan, tambang, agribisnis, jasa, media, dan logistik.
Di kehutanan, Hasnur Group memiliki PT Barito Putera dan PT Hasnur Jaya Utama. ***