Anak Usaha Lion Air Group, Wings Air, akan membuka rute penerbangan khusus Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Tengah (Kalteng). Jaringan domestik terbaru ini akan dijalankan sebagai bagian mengakomodir kebutuhan permintaan pasar di kedua provinsi.
“Rute ini sebagai upaya mempersingkat waktu dengan durasi tempuh berkisar 1 jam dan 20 menit, sehingga jarak semakin pendek,” kata Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro.
Penerbangan perdana dijadwalkan pada 28 Januari 2022. Dari Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak di Kubu Raya, Kalimantan Barat (PNK) dengan tujuan Bandar Udara Tjilik Riwut Palangka Raya, Kalimantan Tengah (PKY).
“Wings Air bersiap melayani langsung (point to point), menggunakan jenis pesawat baling-baling (propeller) ATR 72,” kata dia.
Perjalanan udara ini menggunakan skema tempat duduk 2-2 (couple seat) yang didukung desain interior futuristik menjadikan nyaman dikelasnya. Setiap penumpang bisa terbang sembari bekerja atau menikmati penerbangan termasuk melihat pemandangan memukau karena pesawat mampu terbang rendah.
Rute ini menjadi salah satu langkah dalam menarik minat masyarakat (wisatawan dan pebisnis) bepergian di jalur udara. Seiring mengembalikan kepercayaan bahwa terbang itu aman dan menyenangkan.
Harga Tiket Pesawat
Danang mengatakan, jadwal penerbangan rute baru ini akan ada setiap hari selama sepekan. Tiket rute penerbangan Pontianak Palangka Raya mulai dari Rp 902.000. Berangkat dari Pontianak pukul 09.50 dan tiba di Palangka Raya pukul 11.25 waktu setempat.
Sementara tiket rute sebaliknya, Palangka Raya-Pontianak mulai dari Rp 902.500. Berangkat dari Palangka Raya pukul 11.50 dan tiba di Pontianak pukul 13.20 waktu setempat.
Wings Air juga menyediakan layanan uji kesehatan Covid-19 kerjasama fasilitas kesehatan (klinik dan rumah sakit) dengan tarif terjangkau. Yakni RDT-ANTIGEN sebesar Rp 35.000 dan RT-PCR sebesar Rp 225.000
Danang mengatakan Rute Pontianak–Palangka Raya–Pontianak diharapkan mendukung pemulihan perekonomian di berbagai sektor. Mengingat kedua kota tujuan (kedua provinsi) untuk konektivitas semakin terbuka sebagai salah satu pusat ekonomi baru yang mempunyai sentra hasil hutan, perkebunan, perikanan, UMKM dan sektor lainnya. ***
