Balado terong jadi salah satu sajian favorit banyak orang. Untungnya, ada banyak manfaat terong yang bisa didapat dari sajian tersebut.
Meski sering dianggap sebagai sayuran, terong sebenarnya merupakan buah. Terong tumbuh dari pohon atau tanaman berbunga dan mengandung biji.
Ada banyak variasi warna terong. Namun, terong ungu jadi yang paling mudah ditemukan.
Manfaat makan terong
Terong merupakan salah satu pilihan makanan bernutrisi yang mengandung serat, vitamin, dan mineral.
Dalam satu buah terong biasanya terkandung nutrisi sebagai berikut, mengutip Healthline:
– 20 kalori
– 5 gram (g) karbohidrat
– 3 g serat
– 1 g protein
Selain itu, terong juga mengandung mangan, folat, potasium, vitamin K, dan vitamin C.
Berikut beberapa manfaat makan terong.
1. Menekan risiko penyakit jantung
Berkat kandungan antioksidan yang ada di dalamnya, terong punya potensi untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi pada kelinci menemukan, kadar kolesterol jahat dan trgliserida menurun saat mengonsumsi 10 mililiter (ml) jus terong setiap harinya selama dua minggu. Kadar kolesterol yang tinggi sendiri menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Studi lain pada hewan juga menemukan manfaatnya untuk menurunkan risiko serangan jantung.
Namun demikian, diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap manusia untuk memvalidasi hasilnya.
2. Mengontrol kadar gula darah
Manfaat ini didapat berkat kandungan serat yang tinggi pada terong. Serat dapat menurunkan kadar gula darah dengan memperlambat pencernaan dan penyerapan gula dalam tubuh.
Studi lain menemukan, polifenol pada terong ditemukan dapat memperlambat penyerapan gula dalam tubuh dan meningkatkan sekresi insulin.
3. Menurunkan berat badan
Terong mengandung tinggi serat dan rendah kalori. Hal ini membuat terong menjadi pilihan yang tepat bagi yang ingin menurunkan berat badan.
Dalam setiap 82 g terong biasanya mengandung sebanyak 3 g serat dan 20 kalori.
Terong mengandung beberapa senyawa yang berpotensi ampuh melawan pertumbuhan sel kanker. Salah satunya adalah solasodine rhamnosyl glycosides (SRGs) yang biasa ditemukan dalam sayuran nightshade seperti terong.
Beberapa penelitian terhadap hewan menemukan, SRGs dapat membantu mematikan sel kanker dan mencegah kekambuhan jenis kanker tertentu.
Meski penelitiannya masih sedikit, tapi SRGs ditemukan efektif melawan kanker kulit saat diaplikasikan pada kulit.
Lebih lanjut lagi, sejumlah studi menemukan, konsumsi sayuran tertentu seperti terong, dapat membantu tubuh terhindar dari beberapa jenis kanker seperti kanker pankreas, lambung, usus besar, serviks, dan payudara.
Efek samping makan terong
Meski memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, tapi konsumsi terong juga perlu mendapatkan perhatian. Konsumsi terong berlebih bisa memicu beberapa efek samping.
Berikut di antaranya, mengutip Style Craze.
1. Picu alergi
Sayuran nightshade seperti terong sering dikaitkan dengan reaksi alergi.
Pada kasus yang jarang, terong bisa memicu alergi pada beberapa orang akibat transfer protein tertentu. Gejalanya bisa berupa sesak napas, berkeringat, dan gatal-gatal.
Pada kasus yang lebih jarang, terong bisa saja memicu reaksi anafilaksis, bentuk reaksi alergi yang parah.
Lihat Juga :
9 Makanan Terbaik untuk Kesehatan Hati
2. Mengganggu penyerapan zat besi
Nasunin merupakan salah satu senyawa antosianin pada kulit terong yang dapat mengikat zat besi. Dengan kata lain, penyerapan zat besi jadi terganggu.
Meski masih dibutuhkan banyak penelitian lebih lanjut, tapi orang dengan kadar zat besi rendah disarankan untuk membatasi asupan terong.
3. Meningkatkan risiko batu ginjal
Terong mengandung oksalat yang bisa meningkatkan risiko batu ginjal pada beberapa orang. Namun demikian, masih diperlukan banyak studi untuk membuktikannya.
Orang yang memiliki risiko batu ginjal disarankan untuk membatasi asupan terong. ***