Kebiasaan melakukan jalan kaki singkat setelah makan, terutama setelah menyantap hidangan berat, mungkin terdengar sederhana.
Namun, para ahli kesehatan dan berbagai studi ilmiah dari lembaga kredibel internasional mengungkapkan bahwa aktivitas ringan ini menyimpan beragam manfaat signifikan bagi tubuh, jauh melampaui sekadar membakar kalori.
Menurut laporan Harvard Health Publishing, Mayo Clinic, dan WebMD, berjalan kaki singkat setelah makan dapat memberikan dampak positif yang substansial pada kesehatan pencernaan,
Selain itu, berjalan kaki setelah makan ternyata juga punya efek baik untuk kadar gula darah, hingga kesejahteraan mental.
Berikut 5 manfaat jalan kaki setelah makan bagi kesehatan.
1.Mengatur Kadar Gula Darah Lebih Efektif
Salah satu manfaat paling menonjol dari jalan kaki setelah makan adalah kemampuannya untuk membantu mengelola kadar gula darah.
Saat kita makan, terutama makanan berkarbohidrat, kadar gula darah cenderung meningkat. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki membantu otot-otot menggunakan glukosa sebagai energi, sehingga dapat menurunkan lonjakan gula darah.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sports Medicine menunjukkan bahwa berjalan kaki ringan (sekitar 2-5 menit) setelah makan dapat secara signifikan mengurangi kadar gula darah dan insulin, terutama bagi individu dengan diabetes tipe 2 atau resistensi insulin.
Ini merupakan cara sederhana namun efektif untuk mencegah spike gula darah yang dapat merusak pembuluh darah seiring waktu.
Meningkatkan Proses Pencernaan
Berjalan kaki dapat merangsang pergerakan otot-otot di saluran pencernaan, membantu makanan bergerak lebih lancar melalui lambung dan usus. Ini dapat mengurangi gejala kembung, sembelit, dan gangguan pencernaan lainnya.
Mayo Clinic menjelaskan bahwa aktivitas fisik ringan mempercepat proses pengosongan lambung, yang dapat mencegah rasa begah dan tidak nyaman setelah makan besar.
3. Kontribusi pada Pengelolaan Berat Badan
Meskipun jalan kaki setelah makan mungkin tidak membakar kalori sebanyak lari maraton, aktivitas ini tetap berkontribusi pada defisit kalori harian. Konsistensi dalam kebiasaan ini dapat membantu dalam upaya pengelolaan berat badan jangka panjang.
Selain itu, dengan membantu menstabilkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, jalan kaki juga dapat mengurangi penumpukan lemak.
4. Mendukung Kesehatan Jantung
Aktivitas fisik ringan secara umum baik untuk jantung. Berjalan kaki setelah makan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Dengan menjaga kadar gula darah dan membantu mengelola berat badan, secara tidak langsung kebiasaan ini juga mengurangi faktor risiko penyakit jantung.
5. Mengurangi Stres dan Meningkatkan Kesejahteraan Mental
Sama seperti bentuk aktivitas fisik lainnya, berjalan kaki, bahkan dalam durasi singkat, dapat menjadi pereda stres yang efektif. Udara segar dan pergerakan tubuh membantu melepaskan endorfin, senyawa alami dalam otak yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi ketegangan. Ini juga bisa menjadi momen refleksi atau jeda dari kesibukan, memberikan efek menenangkan pada pikiran.
Berapa Lama dan Kapan Sebaiknya Dilakukan?
Para ahli umumnya merekomendasikan jalan kaki ringan selama 10-15 menit setelah makan utama. Anda tidak perlu langsung berjalan setelah gigitan terakhir; menunggu sekitar 15-30 menit setelah makan mungkin lebih nyaman bagi sebagian orang, terutama setelah hidangan yang sangat besar. Kuncinya adalah konsistensi, menjadikannya bagian dari rutinitas harian.
Mengingat berbagai manfaatnya, kebiasaan sederhana berjalan kaki setelah makan adalah investasi kecil namun berdampak besar bagi kesehatan jangka panjang. ***