Pengusaha besar di Kalimantan Tengah (Kalteng), H Abdul Rasyid AS yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan sejumlah bidang usaha lainnya, rutin membagikan zakat hartanya di Provinsi Kalteng.
Abdul Rasyid AS owner Citra Borneo Indah (CBI) Group, bersama isteri Hj. Nuriyah dan anak-anaknya Jemmy Adrianor Rasyid, Monica Putri Rasyid dan Ernis Desidistrisna, di Gudang CBI Group yang berlokasi di Desa Pasir Panjang, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Senin,(18/4/2022), melepas truk pengangkut zakat harta berupa beras dan minyak goreng yang akan dibagikan pada 14 Kabupaten dan 1 Kota di Kalteng.
Usai melepas rombongan penyalur zakat harta tersebut, H. Abdul Rasyid AS mengimbau pada pengusaha lainnya, khususnya pengusaha besar yang unit usahanya berada di Kalteng untuk berkonstribusi membantu masyarakat
“Banyak sekali perusahaan besar yang unit usahanya berada di Kalteng, baik dalam sektor perkebunan maupun tambang. Kemarin saya sempat bertemu dengan beberapa pengusaha besar yang unit usahanya ada di Kalteng. Saat itu saya menyampaikan harapan masyarakat, diantaranya keluhan terkait masalah mahal dan sempat langkanya minyak goreng dipasaran dan sebagainya. Karena itulah tahun ini dalam zakat harta ini kami juga membagikan 100.000 liter minyak goreng,” jelas H. Abdul Rasyid AS.
Menurut H. Abdul Rasyid AS, lantaran unit usaha para pengusaha besar tersebut berada di Kalteng, ia mengimbau agar pemilik usaha tersebut juga bisa berkontribusi secara langsung pada masyarakat di Kalteng.
“Diantaranya membagikan zakat harta di Kalteng lantaran Bumi Tambun Bungai merupakan wilayah yang dijadikan tempat usaha. Mudah-mudahan para pemilik perusahaan besar tersebut tidak lupa terkait apa yang saya sampaikan tersebut. Bila lupa mungkin mereka tidak sengaja lantaran kesibukannya yang luar biasa,” jelas H. Abdul Rasyid AS.
Namun, menurut H.Abdul Rasyid AS, walaupun sesibuk apapun, dirinya selalu berkomitmen untuk bisa menyisihkan harta, pikiran dan bantuan bagi masyarakat dan Provinsi Kalteng.
“Saya adalah putra asli Kalteng. Tentunya saya tidak boleh lupa terhadap tanah yang menjadi tempat lahir saya. Hal seperti ini tentunya kedepan akan terus berlanjut hingga waktu yang tidak terbatas oleh generasi penerus yaitu anak-anak hingga keturunan terus menerus,” jelas H. Abdul Rasyid AS.
Menurut H. Abdul Rasyid AS, ia merasa miris lantaran warga sempat kesulitan mendapatkan minyak goreng.
“Karena itulah sejak 3 bulan lalu, saya perintahkan pada jajaran perusahaan yang tergabung dalam CBI Group agar bisa menjual minyak goreng dengan harga murah, meskipun saat itu pemerintah belum memberikan subsidi. Untunglah kemarin disampaikan bahwa pemerintah bakal memberikan subsidi pada pengusaha agar bisa menjual minyak goreng dengan harga murah. Sehingga kami tidak lagi menjual rugi, minyak goreng tersebut lantaran harga produksinya diatas harga jual. Semoga hal ini bisa benar-benar direalisasikan pemerintah,” jelas H. Abdul Rasyid AS.
Abdul Rasyid AS berharap bagi pimpinan daerah agar bisa memberikan bantuan dan kesempatan bagi generasi muda Kalteng yang berniat terjun menjadi pengusaha.
“Harapan saya mereka bisa dibantu. Karena bila semakin banyak generasi muda Kalteng yang menjadi pengusaha, saya yakin mereka juga tidak bakal lupa terhadap asal usul mereka yaitu putra putri Kalteng, serta bisa memberikan kontribusi langsung pada masyarakat dan Provinsi Kalteng,” harap H. Abdul Rasyid AS. ***