Tempat  pendaratan diubah setelah pesawat berupaya menurunkan ketinggian dan menghadapi cuaca buruk selama kurang lebih 20 menit.Sebelumnya, awak kabin sempat mengumumkan pendaratan akan segera dilakukan di Pangkalan Bun.

Saat ketinggian mulai diturunkan, tiba-tiba pesawat masuk dalam kondisi langit yang mendung dan hujan.Pada saat itu hanya terasa sedikit guncangan, namun hampir semua penumpang merasakan hal tak biasa di telinga.

Dengingan pesawat terasa menekan di gendang telinga.Sejumlah penumpang, terlihat memegang telinga, lantaran besarnya tekanan yang cenderung membuat sakit.Saat itu, hanya awan gelap dan rintikan hujan yang terlihat di jendela.

Setelah sekitar 20 menit pesawat mencoba mendarat, selama itu pula para penumpang menahan sakit di telinga.Namun kemudian, dari bagian kabin, seorang pilot berbicara dan mengumumkan pada kami semua bahwa pesawat gagal mendarat di Pangkalan Bun lantaran cuaca buruk.

 

“Karena cuaca buruk Pesawat ID 6204 tidak bisa mendarat di Bandara Pangkalan Bun. Kami alihkan pendaratan ke Bandara Pontianak,” ujar Pilot dari ruang kendali.

Tak lupa pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini. “Atas nama Batik Air kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tukasnya.

Penerbangan Batik Air rute Jakarta-Pangkalan Bun dijadwalkan berangkat pukul 14.05 WIB dan tiba pada pukul 15.30 WIB. Adapun estimasi penerbangan untuk rute ini hanyalah 1 jam 25 menit.

Namun, lantaran cuaca buruk. Hingga pukul 15.43 WIB, pesawat masih berada di lautan awan. Kemudian pada pukul 15.50 WIB, seluruh penumpang diminta untuk kembali duduk, menegakan sandaran kursi, melipat meja dan membuka jendela.

Arahan itu disampaikan sebagai tanda pendaratan di Bandara Pontianak akan dilakukan. Setelah sempat menghadapi cuaca buruk, akhirnya Batik Air ID 6204 mendarat selamat di Bandara Pontianak pukul 16.03 WIB.

Hingga pukul 16.27 WIB, seluruh penumpang masih berada di dalam pesawat dan menunggu arahan lebih lanjut dari awak kabin. ***