Bagian 2
Lukas Enembe Minta Pemeriksaan Secara Adat
Pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin juga sempat mengklaim warga Papua meminta pengusutan perkara dilakukan secara adat. Alasannya, Lukas Enembe merupakan kepala suku besar di Papua.
“Masyarakat Papua mau selesaikan secara hukum adat Papua,” kata Aloysius di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Senin (10/10).
“Berarti semua urusan akan dialihkan kepada adat yang mengambil sesuai hukum adat yang berlaku di tanah Papua,” tambahnya.
Namun, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut hal tersebut tidak bisa dilakukan.
“Tentu nggak bisa diterima lah (pemeriksaan di lapangan terbuka),” kata Alexander Marwata di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2022).
Dia mengatakan pengacara Lukas Enembe seharusnya mengerti aturan terkait pemeriksaan oleh KPK. Alexander memastikan pemeriksaan terhadap Lukas bakal dilakukan sesuai dengan KUHAP.
Ketua KPK Cek Kondisi Lukas, Rumah Dijaga Simpatisan Lukas
Simpatisan bersenjata panah juga sempat mengawal kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Papua saat kedatangan Ketua KPK Firli Bahuri pada 3 November 2022. Simpatisan tersebut terpusat tepat di depan kediaman Lukas.
Massa simpatisan ini berjaga-jaga selama pemeriksaan Lukas Enembe oleh KPK. Mereka menggunakan pakaian perang dilengkapi dengan panah.
Terlihat juga massa menari ala tarian perang serta berlari-lari dengan membawa panah di sekitar kawasan kediaman Lukas Enembe. Sementara di pintu gerbang kediaman Lukas Enembe, baik dari luar maupun di dalam pintu gerbang juga dijaga diketat oleh massa dan keluarganya.
Ketua KPK Berbicara dengan Lukas
Berdasarkan foto-foto yang diterima, Kamis (3/11/2022), terlihat Firli dalam posisi berdiri dan Lukas dengan posisi duduk. Firli terlihat mengenakan jas hitam dengan dalaman berwarna putih dan Lukas Enembe mengenakan baju kaos berwarna biru hitam.
Firli yang sedang berdiri terlihat sedikit membungkuk di depan Lukas Enembe yang sedang duduk di sebuah kursi. Tampak juga dalam foto itu kedua tangan Firli menggenggam erat tangan kanan Lukas.
Ketua KPK Firli Bahuri mengungkap pembicaraan khusus dengan Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura. Firli menyebut pembicaraan khusus itu berlangsung selama 15 menit.
“Tadi saya sempat bicara dengan beliau kurang lebih 15 menit dan pertemuan itu terbuka semua bisa melihat dan tidak ada yang disembunyikan,” kata Firli Bahuri kepada wartawan usai menemui Lukas Enembe di Jayapura, Kamis (3/11).
Menurut Firli, dia menanyakan hal-hal pribadi ke Lukas. Dia juga mengaku menanyakan kondisi kesehatan Lukas Enembe.
“Saya tanya umur, bagaimana kesehatannya. Saya ajak ngobrol bagaimana kondisi fisik beliau semuanya dijelaskan,” tutur Firli.
Lukas Enembe Ditangkap, Dibawa ke Jakarta
Setelah melalui beragam drama, Lukas Enembe akhirnya ditangkap KPK. Pengacara Lukas, Aloysius Renwarin, mengklaim penangkapan itu tanpa pemberitahuan.
“Sudah ditangkap, sekarang saya kejar di Bandara Sentani, tanpa ada surat pemberitahuan penangkapan. Ini mekanisme kerjanya bagaimana,” ucap Renwarin kepada detikcom, Selasa (10/1/2023).
Perihal penangkapan itu sebelumnya dibenarkan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. “Iya (diamankan),” ujar Irjen Mathius D Fakhiri saat dihubungi, Selasa (10/1/2023).
Sumber detikcom mengatakan Lukas diamankan tim penyidik KPK di Papua. Lukas ditangkap di salah satu rumah makan di Papua. Setelahnya, dia segera diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif. ***