Sejumlah figur publik turut bereaksi soal pernyataan Edy Mulyadi yang diduga menghina Kalimantan. Salah satu komentar datang dari vokalis band Radja, Ian Kasela.
“Apa salah Kalimantan bos? Yang ada bumi daerah Kalimantan itu selalu dikeruk, tahu enggak?” kata Ian Kasela, melalui akun miliknya di YouTube, Senin (24/1).
Pelantun Jujur itu menyoroti sikap Edy Mulyadi. Ian Kasela bahkan memberi sindiran keras untuk mantan kader PKS itu. “Otak lu di mana? Lu enggak suka dengan kebijakan itu, lu tantang, jangan daerahnya yang lu salahkan,” tegasnya.
Vokalis grup band Radja itu bahkan menyinggung tindakan Edy Mulyadi yang menghina kota kelahirannya itu.
“Bangs**, sialan itu yang pantas ucapan untuk orang yang berani menghina orang Kalimantan,” ungkap Ian Kasela.
Tidak hanya itu, Ian pun meminta keadilan langsung kepada presiden, Joko Widodo.
Selain Ian Kasela, presenter Terry Putri ikut berkomentar soal pernyataan Edy Mulyadi. Melalui akun miliknya di Instagram, Terry Putri sebagai orang Kalimantan menyampaikan sebuah sindiran.
“Mungkin saya satu dari sekian banyak ‘hanya monyet’ yang anda bilang tanah kelahirannya tempat ‘jin buang anak’ pak. Akan tetapi, pulau kaya raya itulah yang membuat banyak dari kami sukses, berakhlak mulia, dan hanya berkata bijak #sayaorangkalimantan,” tulis Terry Putri.
Olla Ramlan ikut merespon pernyataan Edy Mulyadi yang menghina daerah Kalimantan.
Olla Ramlan terlihat mengunggah video momen Edy yang terdengar menghina daerah dan orang Kalimantan.
Sebagai seorang putri asli Kalimantan, Olla Ramlan menanggapi terkait pernyataan tersebut.
Wanita yang lahir pada 15 Februari 1980 di Banjarmasin, Kalimantan itu menegaskan jika orang Kalimantan tidak seperti yang Edy katakan. “Orang Kalimantan kece-kece loh,” tulis Olla Ramlan di Instagram, Senin (24/1/2022).
Sebelumnya, Edy Mulyadi sempat viral di media sosial dan dianggap menghina Kalimantan dan warganya karena menyebut Kalimantan sebagai tempat “jin buang anak”.
Serta pernyataan yang dianggap menghina orang-orang yang tinggal di Kalimantan dengan sebutan “kuntilanak dan genderuwo”.
“Ini ada sebuah tempat elit, punya sendiri, yang harganya mahal, lalu dijual pindah di tempat jin buang anak (Kalimantan). Pasarnya siapa? Kalau pasarnya kuntilanak dan genderuwo tidak apa-apa bangun di sana. Mana mau orang tinggal di Jakarta terus jual rumah demi tinggal di Penajam sana, menjadi warga ibu kota baru…” katanya dalam cuplikan video. Edy Mulyadi telah menyampaikan permintaan maaf terkait ucapannya. ***