- Dana Mengendap Milik Kabupaten Barito Utara menjadi Kabupaten Kepulauan Talaud
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan penyebab polemik perbedaan dana mengendap pemerintah daerah di bank, antara yang tercatat di Bank Indonesia (BI) dengan yang ada di kas daerah, disebabkan salah input data oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Tito mencontohkan, salah satu BPD yang salah input data itu ialah Bank Kalteng, yang malah memasukkan empat angka kode rekening kas Kabupaten Barito Utara menjadi Kabupaten Kepulauan Talaud.
Akibatnya, catatan dana mengendap atau menganggur daerah di Kabupaten Kepulauan Talaud yang tercatat di BI dan Kementerian Keuangan senilai Rp2,6 triliun, padahal kapasitas APBN pemkab itu kata Tito hanya senilai Rp 800 miliar per tahun.
“Ini salah input. Jadi yang punya uang Rp2,6 triliun itulah Kabupaten Barito Utara. Itu daerah yang kaya dengan batu bara dan lain-lain. Nah dimasukkan datanya, kodenya, rekeningnya Talaud, sehingga terbaca punya Talaud, Sulawesi Utara, Rp2,6 triliun,” kata Tito di kawasan Jakarta International Convention Center, Jumat (31/10/2025).
Tito mengaku juga sudah mengonfirmasi hal ini ke Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud. Kata dia, saldo kas pemkab itu malah hanya tersisa Rp62 miliar.
“Waktu saya ke Manado, lucu juga bupatinya. Ketika saya tanya Pak Bupati, itu betul punya Rp2,6 triliun? meskipun saya tahu, kami sudah ngecek duluan, sisanya Rp62 miliar, dia bukan menyalahkan, malah bilang tolonglah bapak, kalau bisa Rp2,6 triliun itu bisa masuk ke kami, bisa jadi kami punya uang kami beneran, jadi salah input,” tegas Tito.
Selain Talaud, Tito mengatakan kesalahan input data kas Pemda oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) ke sistem Bank Indonesia itu juga dilakukan oleh Bank Kalsel. BPD itu ia sebut memasukkan data kas Pemkot Banjarbaru Rp5,16 triliun. Padahal, kapasitas fiskalnya hanya sekitar Rp1,6 triliun.
“Rupanya peng-inputnya yaitu BPD Bank Kalsel, meng-input Rp5,1 triliun itu simpanannya provinsi, dimasukkan sebagai simpanannya, dilaporkan sebagai simpanannya Kota Banjarbaru. Otomatis di BI tercatat punya Kota Banjarbaru,” paparnya. ***










