Memang berat tugas Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa yang rajin memastikan anggaran terserap optimal. Baik itu anggaran di daerah, kementerian dan lembaga (K/L). Risikonya juga berat. Dia sempat dicap melakukan intervensi alias cawe-cawe urusan pemda, maupun K/L.
Dia mengaku, tak memiliki sentimen negatif terhadap banyaknya daerah yang memarkir duitnya di bank. Hanya saja, Menkeu Purbaya mengingatkan daerah agar menerap anggaran secara optimal. “Jadi kalau ada daerah yang tersinggung saya mohon maaf ya, yang bener lah abisin itu duit,” ujar Menkeu Purbaya, saat rapat dengan Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jakarta, Senin (3/11/2025)
Sebelum, kata Menkeu Purbaya, muncul kegaduhan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan pemda, terkait rendahnya serapan anggaran daerah, serta kementerian dan lembaga (K/L).
Sebelumnya, Menkeu Purbaya rajin blusukan ke K/L untuk melihat sehaj mana serapan anggaran yang terjadi. Selanjutnya muncul isu seollah-olah Menkeu Purbaya melakukan intervensi.
Sangat tak masuk nalar, Menkeu Purbaya yang baru dilantik Presiden Prabowo Subianto pada September lalu, cawe-cawe urusan K/L. Kalaupun benar, tidak akan efektif.
“Kenapa saya kemarin ribut-ribut ke daerah ‘woi…daerah belanjain uangnya’. Karena ini banyak uang nganggur, saya safari ke satu kementerian ke kementerian lain. Kemudian disebut sama orang lain, intervensi kebijakan kementerian lain,” kata dia.
Dijelaskan Menkeu Purbaya, langkah kakinya ke K/L itu, demi mencari tahu efektifitas program yang diajukan K/L yang dibiayai anggaran negara. Jangan sampai banyak anggaran menganggur alias dana tak terserap.
“Saya enggak intervensi kebijakan, saya datang ke mereka, program Anda apa? Menghabiskan dana berapa? Dan, apa yang bisa saya bantu,” tutur dia.
“Kalau uangnya nganggur, saya harus bayar bunga dari dana yang enggak terpakai itu. Kedua, ekonomi enggak ke dorong ke arah yang maksimal. Sekaang, sudah mulai nyebar di kementerian, kayaknya pada sebel sama saya tuh. Tapi, biarin saja,” tambah dia.
Wakil Ketua DPD, Tamsil Linrung yang mendampingi Menkeu Purbaya saat rapat dengan Komite IV DPD, menyampaikan apresiasi atas kebijakan Menkeu Purbaya menyuntikkan dana stimulus ekonomi Rp 200 triliun ke 5 bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).
Mantan Anggota DPR asal PKS itu, menegaskan, DPD siap memberikan dukungan penuh terhadap seluruh langkah Menkeu Purbaya dalam memacu perekonomian nasional.
“Apa yang Pak Menteri lakukan, misalnya, kunjungan ke industri ini, perlu replikasi ini. Bahkan kalau memerlukan, teman-teman dari DPD untuk ikut diajak mendampingi untuk memberi support. Karena saya lihat Pak Menteri sekarang banyak berkoordinasi dengan kejaksaan dan penegak hukum lainnya,” kata Tamsil.
Tamsil mengingatkan, defisit keuangan negara yang bisa merembet ke daerah. Selama ini, banyak kepala daerah mengeluhkan turunnya anggaran transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
“Saya harapkan kehati-hatian supaya jangan kita masuk jebakan defisit. Lantas menambah utang untuk membayar bunga. Ini tidak kita harapkan, karena nanti bisa berpengaruh kepada teman-teman di daerah,” ujar Tamsil. ***










