Dua pesawat tempur ringan milik TNI AU, Super Tucano TT-3103 dan TT-3111 jatuh di Pasuruan. Berikut ini spesifikasi dari pesawat tersebut.
“Iya benar (kecelakaan-red), jenisnya pesawat tempur Tucano. Kalau untuk kejadian, selebihnya, baru saya investigasi,” ucap Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Brawijaya Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani, Kamis (16/11/2023).
Dalam video yang beredar juga tampak nomor ekor dari pesawat yang jatuh tersebut, yakni TT-3103. Nomor tersebut merujuk pada Super Tucano TT-3103 buatan Brasil.
Super Tucano (EMB-314) adalah jenis pesawat tempur ringan bermesin turboprop, yang diproduksi pabrikan Embraer di Brasil. Pesawat tempur ini dikenal memiliki beberapa keunggulan, sehingga menarik minat para pejabat TNI AU untuk membelinya.
Untuk memperkuat kekuatan Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, TNI AU membeli pesawat tempur taktis Super Tucano buatan Brasil sebanyak 16 unit, dengan total biaya USD 143 juta atau sekitar Rp 1,3 triliun pada 2012. Pembelian ini dilakukan dalam beberapa tahap.
“Kita sudah beli pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 beserta persenjataan lengkap yang sudah satu paket dengan pelatihan dengan harga USD 143 juta untuk 16 buah pesawat (1 skuadron). Tahap selanjutnya, pada bulan Januari 2013 akan tiba 4 pesawat lagi dan seterusnya hingga lengkap 16 buah pesawat, setiap tahapnya akan dikirim 4 buah pesawat,” ujar Wakasau Marsdya TNI Dede Rusamsi di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Sabtu (1/9/2012).
Pesawat Super Tucano TNI AU memiliki warna dasar doreng abu-abu dengan tambahan lukisan moncong hiu berwarna merah atau cocor merah sesuai tradisi skuadron sejak pesawat P-51 Mustang. Pesawat yang dibeli TNI AU itu berkemampuan serang antigerilya (counter insurgency), pengendali udara depan (forward air control), dukungan udara dekat (closed air support), penyekatan (interdiction) dan pertahanan udara (kecepatan rendah), dengan kemampuan tambahan sebagai pesawat latih dan fungsi pengawasan udara (air surveillance).
“Pesawat ini bermesin tunggal Turboprop Pratt & Whitney PT6A-68C berdaya 1600 tenaga kuda dan sanggup terbang sejauh 1400 km atau 3,5 jam terbang namun bila ditambah drop tank atau tangki tambahan mampu terbang lebih jauh sejauh 2.855 km/jam atau 7,5 jam terbang. Kecepatan pesawat maksimum 320 knot/580 kmph dengan kecepatan operasi normal 280 knot/500 kmph,” jelasnya.
Super Tucano dengan nomor ekor TT 3101, TT 3102, TT 3103 dan TT 3104 ini diterbangkan langsung dari pabrik Embarer di San Jose dos Campos Brasil pada tanggal 20 Agustus 2012, dipimpin oleh Kapten Pilot Carlos Alberto beserta 7 pilot lainnya, yang melintasi 12 negara. Mulai dari Brasil, Cape Verde, Spanyol, Maroko, Italia, Yunani, Mesir, Qatar, Oman, India, Thailand sebelum tiba di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang pada hari Minggu 2 September 2012.
Spesifikasi Pesawat Tempur Taktis Super Tucano:
- Karakteristik umum
Kru: Satu pilot ditambah satu navigator
Payload: 1.550 kg
Panjang: 11,42 meter
Lebar sayap: 11,14 meter
Tinggi: 3,9 meter
Area sayap: 19,4 meter persegi
Berat kosong: 3.200 kg
Maksimal berat lepas landas: 5.400 kg
Powerplant: 1 × Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop, 1.600 hp (1.193 kW) - Spesifikasi
Kecepatan maksimum: 590 km/jam
Cruise speed: 520 km/jam
Stall kecepatan: 148 km/jam
Rentang: 1.330 km
Memerangi radius: 550 km
Ferry kisaran: 2.855 km
Ketahanan: 8 jam 40 menit
Layanan langit-langit: 10.668 meter
Tingkat panjat: 24 m/s
Senjata: Bom BINC-300, BLG-252
Pesawat tempur Super Tucano memiliki 2 senapan mesin. Dua senapan mesin tersebut berada di sayap kiri dan kanan.Kemudian memiliki lima buah cantelan. Ada dua di sayap kiri dan kanan, sementara satu lagi berada di badan pesawat. Semua cantelan bisa dipasang bom sejenis Mk 81 dan Mk 82, peluncur roket, dan bom berpemandu laser. ***