Wakil Gubernur Edy Pratowo sekaligus sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalimantan Tengah hadir dalam Rapat Koordinasi Penurunan Stunting dan Bangga Kencana di Aula Jayang Tingang, Kompleks Kantor Gubernur, Selasa (12/8/2025).
Rakor ini digelar sebagai upaya memperkuat komitmen dan kerjasama lintas sektor untuk bersama-sama menurunkan angka stunting di daerah. Selain itu, Rakor juga merupakan momentum mengintegrasikan dan mengevaluasi program Bangga Kencana demi mewujudkan keluarga yang berkualitas, sehat dan sejahtera.
Rakor diikuti para Bupati/Walikota, unsur TPPS Provinsi dan Kabupaten/Kota, TP PKK se-Kalteng, tenaga kesehatan, kader serta para mitra yang peduli pada isu stunting dan pembangunan keluarga. Turut serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga), yang diwakili Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Kalteng dr. Sunarto, Plt. Sekretaris Daerah Leonard S. Ampung dan sejumlah Kepala OPD.
“Saya menyambut baik Rakor ini, sebagai sarana strategis untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting,” ungkap Wagub Edy Pratowo saat membacakan sambutan Gubernur.
Wagub mengatakan penanggulangan stunting menjadi salah satu prioritas Gubernur Kalimantan Tengah, karena stunting merupakan ancaman serius bagi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan.
Gubernur melalui Wagub menyampaikan terima kasih kepada para Bupati/Wali Kota, Ketua PKK, unsur TPPS Provinsi dan Kabupaten/Kota, serta semua pihak terkait.
“Berkat kerja keras dan sinergi kita, angka stunting Kalimantan Tengah terus menurun dari tahun ke tahun,” ujarnya.
Berdasarkan hasil SSGI, angka stunting Kalimantan Tengah tahun 2024 sebesar 22,1 persen, turun dibanding tahun 2023 yang berada di angka 23,5 persen.
“Tetapi kita tidak boleh lantas puas, kita harus terus bekerja lebih keras dan lebih kompak, agar target angka stunting tahun 2025 sebesar 20,6 persen dapat tercapai,” imbuh Wagub.
Untuk itu Gubernur melalui Wagub, minta perhatian pada sejumlah hal yaitu peran perangkat daerah dalam struktur TPPS agar terus ditingkatkan, memanfaatkan sebaik mungkin Dana Alokasi khusus Bantuan Operasional Keluarga Berencana, serta mempedomani Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 meskipun saat ini masih dalam revisi.
Sementara itu, Menteri Dukbangga RI melalui Kepala Perwakilan Kemendukbangga Provinsi Kalteng dr. Sunarto mengatakan bahwa evaluasi pencapaian program di Kalimantan Tengah menunjukkan capaian signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui keluarga yang terencana dan sejahtera.
Berbagai indikator menunjukkan adanya kemajuan positif dalam peningkatan kesejahteraan serta ekonomi keluarga.
Berdasarkan LKIP Kemendukbangga tahun 2024, sasaran strategis secara nasional memiliki capaian yang cukup baik, ditunjukkan dari angka kelahiran per wanita usia subur, angka prevalensi kotrasepsi modern, angka kelahiran remaja, indeks pembangunan keluarga, seluruhnya melampaui target nasional.
“Data menunjukkan peningkatan dan konsisten. Ini adalah peran aktif petugas lapangan,” tutur Sunarto.
Untuk itu pihaknya meminta agar semua pihak terkait terus bersinergi memastikan setiap program memberi manfaat maksimal bagi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Selanjutnya, dalam kesempatan terersebut juga diserahkan secara simbolis SK Gubernur No. 188.44/221/2025 Tentang Tim Pengendali Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.
Program Genting ini gerakan gotong royong yang melibatkan berbagai elemen masyarakat sebagai orang tua asuh, dengan memberi dukungan kepada keluarga berisiko stunting, baik pemberian nutrisi, non nutrisi maupun akses air bersih dan sanitasi. ***
