Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan anggota Polri untuk tidak menunjukkan gaya hidup yang bermewahan. Dia meminta anggota Polri menjaga citra institusi karena berpengaruh terhadap kepercayaan dan persepsi publik.
Jokowi mengatakan saat ini masyarakat berada di zaman keterbukaan teknologi informasi. Perilaku anggota Polri yang di luar kewajaran dapat dengan mudah menjadi sorotan publik dan tersebar di media sosial (medsos).
“Masanya yang lalu-lalu sudah usai. Teknologi sekarang ini menyebabkan interaksi sosial berubah total. Social media bisa mengabarkan bukan hanya TV, media cetak, media online, pribadi-pribadi, kita bisa menjadi surat kabar, bisa jadi media yang setiap saat memunculkan perilaku kita sehari-sehari kayak apa, meskipun sembunyi-sembunyi,” ucap Jokowi seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10/2022).
Jokowi menyampaikan itu saat memberikan pengarahan kepada kapolres dan kapolda se-Indonesia serta pejabat utama (PJU) Mabes Polri di Istana Negara, yang digelar Jumat (14/10). Total ada 559 perwira Polri yang mengikuti acara tersebut.
Jokowi mengaku banyak mendapatkan laporan soal gaya hidup mewah anggota Polri. Dia meminta seluruh anggota Polri tidak memamerkan gaya hidup mewah.
“Urusan mobil, urusan motor gede, urusan remeh temeh, sepatu apa, bajunya apa, dilihat masyarakat saat ini, itu yang kita harus ngerti, dalam situasi dunia yang penuh keterbukaan dan keluhan masyarakat terhadap anggota Polri semuanya,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan anggota Polri tidak boleh ada yang menunjukkan diri dengan pongah. Dia meminta anggota Polri untuk melayani, mengayomi, dan menjaga masyarakat.
“Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus. Hati-hati. Saya ingatkan, hati-hati,” tegasnya. ***