Timothues Tenggel Suan dikenal sebagai T.T. Suan, sejarawan sekaligus tokoh jurnalis, budayawan, telah berpulang di Palangka Raya pada 29 Desember 2024 di usia 91 tahun.
T. T Suan Sosok lahir pada 23 Agustus 1933 di Tumbang Manjai, Kabupaten Katingan dikenal sebagai salah satu penjaga tradisi, budaya, dan kebebasan pers.
Selama hidupnya, T.T. Suan adalah gambaran orang Dayak yang penuh dedikasi. Ia tak hanya menulis berita, tetapi juga cerita tentang masyarakat dan budaya Dayak, membuat dunia tahu betapa kaya dan berharganya tradisi di Kalimantan Tengah.
Dari memimpin media seperti Kalimantan Bhakti hingga menjadi wartawan LKBN ANTARA, kontribusinya di dunia jurnalistik Indonesia begitu besar.
Karir dan Kontribusi;
• Pemimpin Redaksi Majalah Kalimantan Bhakti (1967–1969) dan Pelita Nusantara (1969–1971).
• Wartawan Koresponden untuk LKBN ANTARA, sekaligus memimpin Biro Palangka Raya pertama (1963–1966).
• Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kalteng (1964–1973).
• Kepala Bagian Pemberitaan di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah dan Kepala Humas Pemda Kalteng (1968–1985).
• Penulis buku “Budaya Dayak: Permasalahan dan Alternatifnya” (2011), yang membahas adat dan tantangan masyarakat Dayak.
• Menerima Medali Perjuangan Angkatan ’45 dan Kartu Pers Seumur Hidup sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam dunia pers dan budaya.
T.T. Suan dikenal dekat dengan bapak Tjilik Riwut, Pahlawan Nasional, tokoh penting dalam sejarah Kalimantan Tengah. Bersama, mereka berjuang memperkenalkan potensi dan kekayaan budaya daerah ini ke dunia luar.
Selain di dunia jurnalistik, T.T. Suan aktif mengangkat adat dan tradisi Dayak, menjadi suara bagi masyarakat lokal di tengah modernisasi.
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di Jalan Gajah Mada Palangka Raya, rencananya akan dimakamkan di TPU Jalan Tjilik Riwut Palangka Raya pada 1 Januari 2025. ***
* dirangkum dari berbagai sumber